Khotbah
kelas homiletika
Nama :
Intania Zendrato
Semester
: III(3)
Nim
: 12-609
Dosen
: Abson kawangung
Nats : Filipi 1: 27-30
Pokok
utama : Kesetiaan
Tema :
Prajurit kristus yang setia
Kalimat tema: Ciri- ciri Prajurit Kristus Yang
Setia menurut filipi 1:27-30
Pendahuluan
Syalom,
saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Seorang
pemuda yang memutuskan untuk menjadi salah satu anggota pembela negara, dia
mengabdikan diri pada negara, yaitu TNI. Sebelum dia mengambil keputusan
menjadi seorang TNI tentu dia sudah memikirkan segala sesuatu dengan matang
artinya dia siap mengorbankan banyak hal, mengabdikan jiwa dan
raganya untuk negara siap taat, setia kepada atasan dan siap menerima
konsekuensinya dan itu membutuhkan perjuangan. Berbagai tantangan, rintangan, bahkan penderitaan sekalipun yang harus
dilewatinya bersama dengan temannya selama dia berjuang agar bisa menjadi seorang prajurit yang handal dan
dipercaya. Dia rela melakukan dan
melewati semua itu demi rasa cintanya akan negaranya yaitu Indonesia. Nah, yang
menjadi pertanyaan bagaimana dengan kita orang kristen yang telah dipilih Tuhan
menjadi prajurit-Nya, bisakah kita seperti seorang prajurit yang setia, taat
dalam perjuangannya demi cintanya akan negaranya? Apa yang dikehendaki Tuhan
dalam diri prajurit-Nya? Mari kita buka
alkitab kita dalam Filipi 1: 27-30.
Latar
Belakang
Kitab
Filipi adalah kitab yang ditulis rasul Paulus
sekitar bulan Maret-Juni tahun 58 M,
Ketika itu Ia berada dalam penjara di Roma.
Surat ini termasuk dalam Surat-Surat Kiriman kepada jemaat yang ada di Filipi dengan
tujuan memberikan nasehat kepada mereka agar waspada terhadap guru-guru ajaran
sesat.
Keadaan
dikota saat itu sedang terjadinya
perpecahan sehingga Paulus
memperingatkan mereka untuk hidup berbuat, dan bersaksi dalam kesatuan Roh.
Paulus menulis surat ini dengan
perantaraan anak rohaninya yang bernama Epafroditus.
Saya
akan membagikan tiga point kepada kita semua bagaimana ciri-ciri prajurit
Kristus menurut Filipi 1: 27-30,yaitu :
1.
Hidup
dalam persatuan(ayat 27)
Bersatu
adanya kerjasama, tolong menolong, seia sekata bergumul bersama, satu pikiran. dan
kesatuan itu menghasilkan :
a. Teguh
berdiri, dalam bahasa Yunani stekein
artinya berdiri teguh, namun yang dimaksud Paulus disini bukan aksi berdiri
melainkan tetap bertahan, kuat dan terus berjuang serta kokoh dalam
kesaksian mereka bahwa Kristus telah memerdekakan mereka dari Hukum sekali
untuk selamanya.
b. Sehati
sejiwa, adanya kesatuan dalam Roh, dalam perbuatan diantara jemaat seperti yang ditulis dalam
kisah para rasul bagaimana cara hidup jemaat.
Ilustrasi: seorang ibu ingin
menyapu halaman rumahnya dimana sampah berserakan, tanpa berpikir panjang dia
langsung menuju ketempat sapu lidi ternyata disana tinggal sebatang lidi. Dia
mencoba menyapu dengan sebatang lidi, tapi apa yang terjadi? Sampah sama sekali
tidak bergerak, akhirnya ia mencari lidi yang lain dan menyatukannya serta
mengikatnya. Ibu itu langsung menyapu dan tanpa disadari pekerjaannya cepat
selesai.
Aplikasi :
belajar dari sapu lidi itu, kita dalam pelayanan juga tidak bisa jika sendiri,
kita membutuhkan jemaat untuk menolong, membantu pelayanan dan kita jangan merasa
diri bisa sehingga tidak membutuhkan orang lain. Seperti pepatah mengatakan “ bersatu
kita teguh bercerai kita runtuh” artinya dengan adanya kesatuan hati, seia
sekata kita tidak mudah diceraiberaikan oleh keadaan atau hal apapun yang menginginkan
perpecahan diantara kita.
2. Hidup tanpa rasa takut(ayat 28)
Takut yang dimaksud Paulus disini ialah takut
akan pengajar-pengajar sesat atau kata lain takut memberitakan Injil. Inilah kerinduan
Paulus bagi jemaat di Filipi agar mereka
tidak gentar sedikitpun, tidak teritimidasi
oleh ancaman orang-orang yang ingin agar gereja terbongkar, terpecah.
a. Tanda
keselamatan. Jika tetap mengabarkan Injil tanpa rasa takut walau apapun
resikonya, seperti seorang prajurit yang sedang berada di medan tempur.
mereka
sudah mempersiapkan keselamatan bagi
dirinya sendiri. Bagi yang menolak Injil atau Kristus sudah tentu mengalami
kebinasaan. Karena orang-orang yang melawan hamba Kristus berarti melawan
Allah.
Ilustrasi : ketika
Yosua dan bangsa Israel ingin merebut tanah
Yerikho dia mengutus pengintai 12 orang banyaknya. Namun 10 diantara
mereka pulang membawa rasa takut, kawatir, ragu, bimbang menghadapi bangsa itu. Mereka berpikir bagaimana mereka bisa mengalahkan orang yang
lebih kuat, perkasa. Mereka tidak sadar bahwa itu adalah pekerjaan untuk Tuhan,
akankah Tuhan menyertai mereka?
Aplikasi : terkadang kita juga seperti 10 pengintai diatas,
kawatir, takut, ragu akan Tuhan kita sendiri. Oleh karena itu sebagai orang
yang telah dipilih Tuhan melakukan pekerjaan-Nya, mari bekerja tanpa ada rasa
takut kepada orang- orang yang menentang kristus dan kebenaran firman-Nya.
Jangan kawatir karna pekerjaan kita tidak akan sia-sia tetapi bukti keselamatan
kita.
3.
Berjuang
terus(ayat 29-30)
Perjuangan jemaat Filipi bagaimana agar banyak jiwa
dimenangkan, terus mempertahankan kesatuan iman mereka,
a.
Percaya
Percaya(pisteuein
eis dalam bahasa Yunani) yang dimaksudkan Paulus kepada jemaat Filipi yaitu
menyerahkan diri, mempercayakan dirinya seluruhnya kepada Kristus dan itu merupakan
anugrah bagi mereka.
b.
Pergumulan atau penderitaan
Terjemahan
kata Yunani(agon) yang menjadi asal kata dari agony(inggris)kesakitan atau
penderitaan yang sangat. Menderita untuk
Dia juga anugrah bagi mereka karena tidak semua orang boleh menderita untuk
Kristus hanya orang-orang pilihan saja. Sekarang orang Filipi memiliki
kesempatan unutk menderita bagi Tuhan mereka. Murid tidak lebih tinggi dari
muridnya. Paulus mengatakan bahwa pergumulannya sama dengan jemaat Filipi yaitu pergumulan untuk injil yang dilakukan
atas nama Kristus. Kesakitan yang dialaminya sejak dia mengenal Kristus
dipenjara, disiksa dan itu semua bisa dilewatinya dengan pertolongan Kristus.
Ilustrasi : seorang tentara ketika mendapat tugas negara
yaitu berperang, tentu dia berada dalam pergumulan yang sangat berat, dia rela
meninggalkan anak, istri, tercinta dan
tanah kelahirannya sendiri. Anak dan istrinya melepasnya dengan deraian airmata
dan pastinya ada pertanyaan dihati akankah mereka bertemu lagi atau tidak?
Setiap hari istri dan anak memanjatkan doa untuk ayah tercinta. Sang tentara
pergi dengan rintihan hati agar bisa bertemu keluarganya lagi. Dia tidur
dihutan, kadang makan kadang tidak,
tubuhnya luka-luka, dan masih banyak lagi yang dialaminya itu semua
dilakukannya hanya demi negaranya tercinta, demi sumpah yang diucapkannya. Tapi dia menaruh harapannya kepada
Tuhan, pasti akan bertemu dengan keluarganya,
mempercayakan seluruh kehidupannya kepada Tuhan. Akhirnya setelah berperang
berbulan-bulan lamanya. Mereka pulang membawa kemenangan, walau dalam fisik
yang kurang baik, tapi betapa
keluarganya sangat bahagia dan mengucapkan syukur kepada Tuhan.
Aplikasi : dari
ilustrasi diatas kita belajar bahwa kita tidak hanya percaya saja kepada Tuhan
tapi juga menderita untuk Dia. Ketika gereja dibakar, kita diolok-olok, Tuhan
kita di hina, kita dikucilkan atau bahkan kita dikatakan orang gila atau hal
lainnya mari tetap maju, iman kita jangan goyah. Memberitakan kabar baik,
mengajar firman dan menjadi pelaku-pelaku firman.
KESIMPULAN
Oleh
karena itu saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus marilah kita
sebagai orang yang dipilih Tuhan untuk menjadi prajuritnya tetap setia
mengabarkan injil dan tidak takut atau gentar terhadap ancaman-ancaman apapun
yang membuat kita meninggalkan Tuhan kita. Percayakanlah dirimu sepenuhnya kepada
Tuhan maka yakin Ia tidak akan meninggalkan atau membiarkan engkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar